menggunakan fitur virtualisasi sangatlah penting bagi kita yang bekerja di bidang jaringan, terlebih lagi pada server, terdapat berbagai macam virtualisasi yang disediakan seperti Virtual Box, VMWare, maupun Hyper-V yang merupakan fitur virtualisasi khusus yang disediakan pada os windows, namun virtualisasi seperti itu menggunakan resource yang cukup besar untuk si hardware itu sendiri. karena kita harus menginstall keseluruhan os untuk dapat menjalankan service yang kita inginkan.
namun sekarang kita sudah bisa menggunakan alternatif lain untuk virtualisasi, yaitu menggunakan Docker, berbeda dengan kebanyakan virtualisasi lainnya, docker tidak menjalankan sebuah OS virtualisasi seutuhnya, melainkan hanya package dan depedencies yang diperlukan saja untuk menunjang service atau layanan yang kita inginkan.
dengan menggunakan konsep virtualisasi seperti ini dapat lebih meringankan kinerja resource dari server yang kita gunakan. docker sendiri dapat menggunakan berbagai macam os yang digunakan sebagai Host bagi si docker.
untuk instalasinya, cukup mudah, kali ini saya akan menggunakan Ubuntu 16.04 sebagai hostnya, caranya gunakan command
curl -fssl https://get.docker.com | sh
kemudian tunggu proses instalasi sampai selesai, ini tergantung pada kecepatan internet yang tersedia, karena pada proses instalasi, server harus mendownload beberapa paket yang di butuhkan dari server docker.
seperti yang dijelaskan sebelumnya, docker menjalankan os dengan hanya beberapa depedencies yang dibutuhkan saja, sesuai keperluan untuk mendukung sebuah fitur yang digunakan. dan kebanyakan os tersebut sudah disediakan pada repository docker dengan format img, jadi jika kita membutuhkan fitur nginx sebagai contoh, kita busa langsung mendownloadnya dari repository docker, menggunakan command docker search untuk mencari img yang dimaksud, dan docker pull untuk mendownloadnya dari repository.
root@v-server:/home/administrator# docker search nginx
root@v-server:/home/administrator# docker pull nginx
setelah proses pull selesai, untuk mengecek images apa saja yang telah dimiliki docker secara local, kita bisa menggunakan command docker images
root@v-server:/home/administrator# docker images
root@v-server:/home/administrator# docker images
sedangkan untuk menjalankan img tersebut, kita menggunakan command docker run namaimg, dengan -d berfungsi agar docker berjalan secara background dan -p untuk mengatur agar docker bisa diakses dengan port atau ip tertentu.
root@v-server:/home/administrator# docker run –d –p 32769:80 nginx
root@v-server:/home/administrator# docker run –d –p 32769:80 nginx
maka hasilnya akan seperti berikut saat kita mengakses web server nginx yang telah kita buat enggunakan docker sesuai dengan ip dan port yang digunakan
untuk img yang telah berjalan, di dalam docker disebut dengan container yang nantinya bisa kita atur untuk dimatikan, dinyalakan, duplikasi, dihapus bahkan kita convert menjadi img yang telah kita modifikasi sendiri
untuk lebih jelasnya berikut command atau perintah - perintah dasar pada docker yang bisa digunakan
nah sekian penjelasan mengenai docker yang saya bisa berikan pada postingan saya kali ini, semoga docker dapat membantu anda dalam virtualisasi server anda, dan... semoga bermanfaat.